Senin, 27 September 2021

Profesionalisme

 System Analyst

    System Analyst atau analis sistem adalah salah satu profesi di bidang teknologi yang berperan dalam pengembangan, pemeliharaan dan pemecahan masalah infrastruktur teknologi perusahaan digital. Biasanya, System Analyst bekerja di dalam perusahaan, institusi maupun sebagai klien independen. Selain dikenal dengan sebutan System Analyst, profesi ini juga terkadang dikenal dengan sebutan system architects, IT analyst atau system administrator. 

tugas dan tanggung jawab umum dari System Analyst adalah:

    • Memelihara dan mengatasi data warehouse dan sistem penyimpanan data.
    • Melakukan riset tren teknologi.
    • Mengidentifikasi kebutuhan organisasi dari sistem TI.
    • Merancang dan mengimplementasikan solusi teknologi khusus.
    • Meningkatkan fungsionalitas dan kinerja sistem serta jaringan komputer yang ada.
    • Menguji sistem baru.
    • Membahas kebutuhan klien dan pengguna, mengidentifikasi kerentanan atau area dengan kinerja buruk untuk meningkatkan produktivitas, efisiensi dan akurasi. 
    • Mempersiapkan dan menganalisa laporan cost and benefit untuk peningkatan kualitas. 
    • Mengkomunikasikan keputusan strategis dengan karyawan di departemen TI lainnya.
    • Melatih pengguna akhir dan menulis instruksi manual untuk penggunaan karyawan atau pelanggan.

Skill-set yang harus dimiliki System Analyst:
1. Hard Skill menjadi System Analyst
    • Microsoft Office
    • SQL
    • System administration
    • Bahasa pemrograman dan aplikasi

2. Soft skill yang harus dimiliki System Analyst

  • Berpikir kritis
  • Komunikasi
  • Analisis Bisnis
  • Kreatif
  • Perencanaan
Berikut 
beberapa jenis sertifikasi business analyst:

  • Certified Analytics Professional (CAP)
  • IIBA Entry Certificate in Business Analysis (ECBA)
  • IIBA Certification of Competency in Business Analysis (CCBA)
  • IIBA Certified Business Analysis Professional (CBAP)
  • IQBBA Certified Foundation Level Business analyst (CFLBA)

Secara teoritis, menurut Gilley dan Enggland (1989), standar pengertian profesional dapat didekati dengan 4 perspektif pendekatan, yaitu :
1) Pendekatan berorientasi Filosofis 
2) Pendekatan berorientasi Perkembangan
3) Pendekatan berorientasi Karakteristik
4) Pendekatan berorientasi Non-Tradisional

1. Pendekatan berorientasi filosofis 

    Pendekatan orientasi filosofis ini melihat hal pokok yang dapat digunakan untuk mengetahui tingkat profesionalisme sebagai berikut:

a) Pendekatan lambang profesional Lambang profesional yang dimaksud antara lain seperti sertifikat, lisensi, dan akreditasi

b) Pendekatan sikap individu Pendekatan ini melihat bahwa layanan individu pemegang profesi diikuti oleh umum dan bermanfaat bagi pengguna

c) Pendekatan electic Pendekatan electic adalah pendekatan yang menggunakan prosedur, teknik, metode, dan konsep dari berbagai sumber, sistem, dan pemikiran akademis


2. Pendekatan perkembangan bertahap 

    Orientasi perkembangan menekankan pada enam langkah dalam proses berikut: 

a) Berkumpulnya individu-individu yang memiliki minat sama terhadap suatu profesi 

b) Melakukan identifikasi dan adopsi terhadap ilmu pengetahuan tertentu untuk mendukung profesi yang dijalaninya.

c) Setelah individu-individu yang minat yang sama berkumpul, selanjutnya para praktisi akan terorganisasi secara formal pada suatu lembaga yang diakui oleh pemerintah dan masyarakat sebagai sebuah organisasi profesi

d) Membuat kesepakatan mengenai persyaratan profesi berdasarkan pengalaman atau kualifikasi tertentu
 
e) Menentukan kode etik yang menjadi aturan main dalam menjalankan sebuah profesi yang harus ditaati oleh semua anggota profesi yang bersangkutan 

f) Revisi persyaratan kualifikasi tertentu seperti syarat akademis dan pengalaman melakukan pekerjaan di lapangan

3. Pendekatan berorientasi karakteristik 

Ada delapan karakteristik pengembangan proses profesional yang saling terkait, yaitu

a) Kode etik yang merupakan aturan main dalam menjalankan profesinya 
b) Pengetahuan yang terorganisir yang mendukung pelaksanaan sebuah profesi
c) Keahlian dan kompetensi yang bersifat khusus 
d) Tingkat pendidikan minimal dari sebuah profesi 
e) Sertifikasi keahlian yang harus dimiliki sebagai salah satu lambang profesional 
f) Proses tertentu sebelum memangku untuk bisa memikul tugas dan tanggung jawab dengan baik 
g) Adanya kesempatan untuk menyebarluaskan dan bertukar ide di antara anggota
h) Adanya tindakan disiplin dan batasan tertentu jika terjadi malpraktik dan pelanggaran kode etik profesi

4. Pendekatan berorientasi non-tradisional 

    Perspektif pendekatan non-tradisional menyatakan bahwa seseorang dengan bidang ilmu tertentu diharapkan mampu melihat dan merumuskan karakteristik yang unik untuk kebutuhan sebuah profesi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

KULIAH UMUM RESUME

Nama : Rani Syafitri NIM  : 201401120 Kom : C Etika Profesi Introduce to Cryptographic Algorithms Hari, Tanggal : Selasa, 23 November 2021 S...